Kejujuran merupakan sifat yg sangat baik yang dapat kita contoh/kita lakukan.
Namun terkadang kita suka menghindari rasa untuk mengungkapakan kejujuran(cerita sebenarnya).
contoh terkadang kita suka berbohong supaya tidak di marahi oleh guru ataupun orang tua,entah mengenai suatu hal.
Kalau kita sudah sekali berbohong,pasti kita nanti akan merasakan ketagihan/kecanduan.Karena kita merasa saat sekali berbohong gak ketahuan,maka kita akan mencoba lagi terus menerus.
Kalau kita sudah sekali berbohong,pasti kita nanti akan merasakan ketagihan/kecanduan.Karena kita merasa saat sekali berbohong gak ketahuan,maka kita akan mencoba lagi terus menerus.
Dan kalau kita bertanya sama temen kita,"eh kenapa sih lu bohong sama ..(guru,temen,ortu,dll)...?"
jawabannya berfariasi:
contoh:
1."Elah sekali-kali w bohongin ...... ( guru,temen,ortu,dll )....."
2."Kayak lu gak pernah bohong aj,sok suci loo!!"
3."supaya w gk diomelin sama .... ( guru,temen,ortu,dll )....."
4."Biar nilai w gk di bawah KKM".
5."Biar ortu w gak dipanggil".
6."Bohong demi kebaikan gpp keles".
DLL.Masih banyak deh alesannya untuk berbohong.Maka jauhilah KEBOHONGAN dalam diri kita.
Namun disini saya bukannya merasa sok suci ataupun saya gak pernah bohong sama orang,saya juga pernah berbohong kok,karena MANUSIA TIDAK ADA YANG SEMPURNA MELEBIHI PENCIPTANYA (ALLAH SWT),dan yang paling penting kalau dia sebenarnya bohong,terus dia sampai bilang " Sumpah demi ALLAH).Dan inilah sabda kalau sumpah kita palsu:
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
وَاللَّهِ لَأَنْ يَلِجَّ أَحَدُكُمْ بِيَمِينِهِ فِي أَهْلِهِ آثَمُ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ أَنْ يُعْطِيَ كَفَّارَتَهُ الَّتِي افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْهِ
وَاللَّهِ لَأَنْ يَلِجَّ أَحَدُكُمْ بِيَمِينِهِ فِي أَهْلِهِ آثَمُ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ أَنْ يُعْطِيَ كَفَّارَتَهُ الَّتِي افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْهِ